Ini
sebuah kisah Ronda malam, dimana setiap ronda berkumpul banyak orang
untuk berjaga di desa atau kampung. Nah kegiatan ronda tersebut juga
merupakan kegiatan sosialisasi bagi penduduk rukun tetangga. Bahkan
selain berjaga malam, ada yang ngobrol sampai tertawa terbahak bahak,
ada yang kelotekan ( membunyikan alat musik yang terbuat dari bambu atau
kayu ), ada yang bernyanyi bahkan pakai pengeras suara.
Tidak
sedikit juga orang / tetangga sekitar yang terutama rumahnya dekat
dengan tempat ronda merasa terganggu, tidurnya terusik, ingin melawan /
mengingatkan tetapi merasa sungkan, sehingga hidupnya merasa terusik dan
tidak tenang. Tetapi ada juga yang lebih memilih untuk berbaur,
meskipun tidak jadwalnya ronda, tetapi dengan berbaur ia bisa berdamai
dengan kondisi tersebut. Ketika yang lain sedang ketawa, ikut ketawa,
ketika yang lain sedang bernyanyi, ikut bernyanyi, ketika yang lain
sedang keliling, ikut keliling, ketika yang lain sedang ngobrol, ikut
ngobrol. Sehingga tidak ada waktu untuk merasa terusik / terganggu,
karena lebih memilih berdamai dengan berbaur.
Sedikit
pengalaman tentang ronda malam ini, semoga bisa menginspirasi teman
teman semua yang juga ikut kegiatan ronda di tempatnya masing masing.
Sangat terimakasi
www.pusathipnotissolo.com